{Kyura Moment} Let’s Get Married, It Started With A Game?
Author :syipoh and elftodie
Cast :Cho Kyuhyun, Lee Hyora, Lee Donghae, Eun Hyuk, Eun Hyuk
Rate :PG17
Genre :comedy, romance, marriedlife, sedikit geje ama mesum #plaakkk
Length : oneshot
Disclaimer : This fanfic is ours. No plagiarizing and bashing!
*****
Hyora’s P.O.V
“YA! CHO KYUHYUN!! Habiskan sayurannya!”teriakku kesal. Ini sudah kesekian kalinya ia membuang sayurannya.
“SHIREO!!
Aku bukan kerbau atau kelinci. Lagian kenapa kau memasukkan sayuran ke
dalam masakanmu padahal kau tahu aku benci sayuran!”balasnya sambil tetap memperhatikan laptop di depannya.
Ah,
menyebalkan sekali namja itu. Segera kubereskan meja makan dan terpaksa
sayuran yang tidak dia makan akhirnya kumakan juga. Dasar! Kalian pasti
ingin tahu kenapa aku mau memasakkan makanan untuk namja menyebalkan
seperti itu kan? Ffuh. Ceritanya panjang. Tapi, aku harap kalian tidak
bosan mendengarnya. Sebelumnya, kenalkan dulu. Namaku adalah Lee Hyora.
Gadis biasa berusia 22 tahun. Aku tinggal bersama kakak laki-lakiku, Lee
Donghae dan ayahku, Lee Byung Hoon. Ibuku sudah meninggal waktu aku
berumur 4 tahun. Aku suka sekali bermain game online. Yah, tapi tidak
semaniak suamiku yang satu ini. Suami? Ya, namja menyebalkan yang selalu
menyisihkan sayuran ini adalah suamiku. Bagaimana bisa? Ini bermula
dari 3 bulan yang lalu.
End of Hyora’s P.O.V
Flashback 3 bulan yang lalu
Author P.O.V
“Sial!
Brengsek! Ah, tidak! Mati kau! Mati! Yes! Arghhh!!” teriak seorang
laki-laki sambil menatap laptopnya dengan tatapan membunuh. Gadis-gadis
yang sedari tadi melihatnya karena tertarik dengan wajah tampannya pun
bergidik ngeri. Penilaian mereka tentang namja itu berubah dengan
mendengar teriakannya yang memekakkan telinga. Tapi, namja itu dengan
santainya tetap berteriak meskipun sekarang dia sedang berada di kafe
yang pengunjungnya bisa dibilang cukup ramai.
“Maaf, permisi. Ini pesanan anda.” seorang pelayan datang dan membawa pesanan makanan namja itu.
“Ah,
ya. Terima kasih.”ucapnya seraya memamerkan ‘senyum maut’ nya. Senyum
yang bisa dibilang cukup mengerikan karena ternyata namja itu telah
menderita kekalahan yang cukup telak saat bermain melawan seseorang.
Seseorang yang sudah berbulan-bulan menjadi lawan mainnya. Tetapi, tetap
saja. Susah baginya untuk mengalahkannya. Dia bukannya tidak jago
bermain game. Dia bahkan sudah sering ikut kompetesi game dan menang.
Tapi, untuk lawan yang kali ini entah kenapa terasa sulit sekali untuk
dikalahkan. Dari 10 kali tanding, ia hanya mampu menang 3 kali. ‘Sungguh
menyedihkan’pikir namja itu. Dia mulai mengutak-atik laptopnya. Mencari
tombol chat di laptopnya sambil memakan makanan pesanannya. Pop!
GaemGyu :“Hei, bodoh. Kenapa kau menang terus, huh?”
Myeonjajang :“Hah?! Siapa yang kau bilang bodoh? Bukannya kau yang bodoh? Kau kan kalah terus jika bertanding denganku? :P”
“Sial!” umpat namja itu. Dia ini sebenarnya siapa sih? Aku penasaran sekali dengannya?
GameKyu :“Menyebalkan sekali kau. Baru menang 7 kali!”
Myeonjajang :“Daripada kau menang Cuma 3 kali. Kekeke. PABO.”
“Benar-benar
cari mati dia! Belum tahu siapa aku, hah?” geramnya lalu meneguk habis
jus jeruk yang dipesannya. Amarahnya benar-benar membuncah. Tiba-tiba
sebuah ide terlintas di benak namja itu. Ia mengeluarkan seringaian
setannya. Huh! Mati kau kali ini.
End of Author P.O.V
Kyuhyun P.O.V
Aku harus membalas kekalahanku. Mau ditaruh dimana mukaku? Kalah lebih dari lima kali. Sungguh memalukan!
GameKyu :“Kau dimana?”
Myeonjajang :“Aku?
Memangnya ada urusan apa kau tanya-tanya? Ck. Menyebalkan sekali kau.
Sudahlah. Kau, kalau ingin kalah lagi besok saja kita tanding lagi.
Hahaha.”
GameKyu :“Sial kau! Awas saja, besok aku pasti menang.”
Myeonjajang :“Yayaya.. Menang dalam mimpimu.”
Ck.
Benar-benar menguji kesabaranku rupanya. Aku segera mematikan layanan
chat. Aku harus segera bertindak jika tidak ingin namaku semakin
tercemar karena kalah bermain game. Kulihat profil orang ini. Hmm.. Di
privat rupanya. Ckck. Untung saja aku pernah belajar hack pada Eunhyuk
hyung. Yah, meskipun dia menghack situs porno sih.. =.=
Segera kuketik berbagai macam ramuan
sandi yang biasa kugunakan untuk menghack. Kuketik dengan kecepatan
setan. Keke. Orang-orang suka sekali memanggilku setan. Katanya
kelakuanku sama seperti makhluk itu. Yang benar saja. Muka seperti
malaikat begini, dibilang seperti setan.
Ting!
Unblocked success! Data accessed! Yes, berhasil. Kulihat profilnya. Lee
Hyora. Yeoja? HAAAH?! Yeoja? Yang benar saja! Aku kalah dengan seorang
yeoja. Ini sungguh memalukan dunia pergame-an (halah!). Mana mungkin
seorang Cho Kyuhyun kalah dengan seorang yeoja? Aku benar-benar emosi
sekarang. Sepertinya perkataan orang tentang sikap setanku benar. Mataku
sekarang sedang bergerak liar di laptopku. Mencari software yang biasa
kugunakan untuk mencari letak pemilik laptop ini. Tentu saja bisa. Asal
dia sedang online, aku bisa melacaknya. Tidak sia-sia aku belajar hack.
Untung saja dia masih online. Setelah kutunggu akhirnya ketemu. Aku
memicingkan mataku seraya memperbesar gambar di peta onlineku. Tunggu.
Sepertinya aku kenal daerah ini. Ini.. Ini… Senyuman licikku pun
terkembang. Yeoja ini ternyata berada di kafe ini. Tempat aku duduk
sekarang. Beruntung sekali aku.
Segera
kualihkan pandanganku ke sekelilingku. Mencari-cari sosok yeoja ini.
Ah, di sana. Kulihat ada seorang yeoja duduk di depan laptop sambil
sekali-kali mengetikkan sesuatu di laptopnya. Aku hanya bisa melihatnya
dari belakang karena ia duduk membelakangiku. Dari yang kulihat, dia
memakai kaos sweater putih tipis lengan panjang dan celana panjang
berwarna krem. Rambutnya panjang dan terlihat halus terawat. Ck. Sejak
kapan aku jadi memperhatikan masalah rambut? Memang aku banci salon?
Oke. Sekarang tinggal mengecek. Kusapu pandanganku ke sekitar. Hmm..
Tidak ada gadis lain yang memainkan laptop di sini. Kebanyakan adalah
para lansia, pekerja kantoran, dan remaja SMA menyebalkan yang dari tadi
mencuri pandang ke arahku. Saat aku melihat ke arah mereka, mereka
mengalihkan pandangan mereka dan berpura-pura mengobrol. Benar-benar
deh. Aku tau aku ini tampan, tapi bisakah mereka tidak memandangku
seolah-olah ingin memakanku? Kulihat yeoja itu memanggil pelayan untuk
membayar makanannya. Aku pun bergegas memasukkan laptopku ke dalam tas
ranselku dan membayar makananku. Yeoja itu sekarang sedang memasukkan
laptopnya ke dalam tasnya. Aku pun segera berdiri dan mendekat ke
arahnya. Aku merasa jantungku berdetak lebih kencang. Rasanya seperti
ketika aku menang kompetesi game tahun lalu. Aku menepuk pundaknya
pelan.
“Lee Hyora-sshi?” tanyaku pelan.
“Ne?”
ucapnya lembut. Yeoja itu membalikkan tubuhnya. Saat kulihat wajahnya.
Ya, Tuhan! Tolong selamatkan diriku ini. Entah kenapa jantungku yang
tadi berdetak kencang, sekarang menjadi lebih kencang. Dia.. Dia.. Dia
benar-benar cantik. Bukan cantik yang biasa kau lihat saat melihat model
atau bintang sinetron di televisi. Dia mempunyai aura yang berbeda.
Aura yang sangat kuinginkan. Aura yang mungkin ah tidak bukan mungkin
lagi. Tapi pasti. Pasti tidak akan membuatku bosan. Aura yang selalu
menemani hari-hariku. Aura GAME!! Inilah yang aku cari selama ini. Aku
tersadar dari lamunanku.
“Benar kau Lee Hyora-sshi?” tanyaku penasaran.
“Ne. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”ucapnya seraya tersenyum.
“Aku GameKyu.” ucapku sedikit menggantung.
Ia
mengerutkan alisnya. Mungkin ia sedikit bingung karena tiba-tiba ada
namja tampan yang menghampirinya dan mengenalkan dirinya dengan
cuma-cuma. Tapi, tidak sampai sepersekian detik ia menunjukkan ekspresi
‘oh-ternyata-itu-kau?’. Ck. Sama sekali tidak menyenangkan. Yeoja ini
bahkan tidak terpesona sedetikpun dengan ketampananku. Apa dia ini
benar-benar yeoja normal? Aku berusaha untuk menunjukkan senyum mautku
kepadanya. Bukan senyum dengan aura setan yang biasa kuperlihatkan jika
aku kalah. Tapi, senyum yang biasa aku tunjukkan untuk menipu aura
setanku agar terlihat seperti malaikat. Biasanya ini berhasil membuat
yeoja-yeoja itu gila dan berteriak memanggil namaku. Namun, sekarang
yang kulihat sungguh tak bisa kupercaya. Dia hanya memandangku dengan
tatapan meremehkan dan menganggap seolah aku hanyalah manusia pengganggu
yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Oke, aku rasa aku harus memberikan
shock terapi sedikit padanya. Aku duduk di hadapannya. Memandang lurus
ke arah manik matanya yang ternyata berwarna hitam kecoklatan. Ku ambil
nafas perlahan.
“Menikahlah denganku.”ucapku meyakinkan sambil tersenyum.
“Ne??”ucapnnya bingung.
Ck. Apa gadis ini benar-benar bodoh atau lambat sih? Emosiku mulai memuncak. Tidak cukupkah dia mengalahkanku hari ini.
“Ya! Apa kau tuli? Aku bilang menikahlah denganku!”teriakku keras.
End of Kyuhyun P.O.V
Hyora’s P.O.V
Omo!
Ini sudah jam 7 malam. Sebentar lagi Donghae oppa dan appa akan segera
pulang untuk makan malam. Aku segera memasukkan laptopku dan memanggil
pelayan untuk membayar makananku. Saat aku akan berdiri tiba-tiba ada
yang menepuk pundakku pelan.
“Lee Hyora-sshi?” tanya orang yang kuyakini seorang pelan.
“Ne?”
ucapku berusaha selembut mungkin. Aku membalikkan tubuhku. Tiba-tiba
jantungku berdetak lebih kencang. Aku melihatnya dari ujung kepala
hingga ujung kakinya. Sempurna! Ini benar-benar sempurna. Namja di
depanku ini benar-benar membuatku merasa telah menemukan harta karun.
Dia tampan. Sungguh sangat tampan. Tetapi, bukan tampan yang biasa. Dia
mempunyai ketampanan yang berbeda dari yang biasa kau lihat. Dia
mempunyai aura yang berbeda. Aura yang sangat kuinginkan. Aura yang
mungkin ah tidak bukan mungkin lagi. Tapi pasti. Pasti tidak akan
membuatku bosan. Aura yang selalu menemani hari-hariku Aura GAME!!
Inilah yang aku cari selama ini. Aku tersadar dari lamunanku ketika
namja di hadapanku ini mulai berbicara.
“Benar kau Lee Hyora-sshi?” tanyanya terkesan penasaran. Suaranya sungguh lembut dan menenangkan.
“Ne. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”ucapku tersenyum dan berusaha untuk tidak terlihat terlalu terpesona padanya.
“Aku GameKyu.” ucapnya sedikit menggantung.
Aku
mengerutkan alisnya. Mencoba menerka apa maksudnya memperkenalkan
dirinya dengan nama aneh yang terkesan seperti.. Tunggu. Rasanya aku
pernah mendengar nama ini. Ayolah, kenapa otakku lama sekali loadingnya?
Ah, dia. Namja ini. Tentu saja aku mengenalnya. Dia namja yang selalu
kukalahkan kalau bermain game online. Mendadak aku menjadi sebal
melihatnya. Hilang sudah pesona yang terpancar di tubuhnya. Aku
menatapnya dan memberi dia ekspresi ‘oh-ternyata-itu-kau?’. Haha.
Nampaknya dia agak sedikit terkejut dengan reaksiku. Yah, dia pikir aku
akan berteriak melihatnya atau tersenyum lebar dan memeluknya? Yang
benar saja. Begini-begini aku adalah wanita dengan harga diri tinggi.
Aku hanya memandangku dengan tatapan meremehkan dan menganggap seolah
dia hanyalah manusia pengganggu yang tiba-tiba muncul di hadapanku.
Tiba-tiba dia duduk di hadapanku. Memandang lurus ke arah manik mataku
lekat-lekat. Aigoo.. Aku akui mata coklatnya itu bisa membuatku meleleh
dan segera mendapat izin untuk tinggal di rumah sakit jiwa kalau saja
aku tidak menundukkan kepalaku. Kemudian kudengar dia menarik nafas
panjang.
“Menikahlah denganku.”ucap namja gila itu.
Apa aku tidak salah dengar? Dia? Aku pun mencoba setenang mungkin.
“Ne??”ucapku
pura-pura bingung. Aku ingin mengetes apakah kupingku ini perlu dibawa
ke dokter THT atau tidak. Sepertinya kebiasaanku bermain game sambil
mendengarkan musik keras-keras (yah, meskipun menggunakan headset)
membuat pendengaranku agak sedikit terganggu.
Ck. Dia mendesah kesal. Kenapa lagi dia?
“Ya! Apa kau tuli? Aku bilang menikahlah denganku!”teriaknya keras.
“MWWO??!” kali ini aku balas berteriak tak kalah kencang.
Yang
benar saja. Baru saja bertemu, namja gila ini sudah mengajakku menikah.
Oke, sebelumnya kita memang pernah mengobrol. Tapi, itu kan hanya
sebatas obrolan biasa sesama pemain game. Bukan obrolan pribadi.
“YA!
Aish! Bisakah kau tidak teriak? Suaramu itu bisa membuatku tuli
seketika!” ucapnya kali ini sudah tidak berteriak. Tetapi, tatapan
matanya seolah meneriaki tubuhku.
Aku
berusaha untuk mengumpulkan sisa-sisa kesadaranku yang mulai goyah
karena pernyataan namja gila ini. Apakah dia benar-benar gila? Apakah
dia baru pulang dari rumah sakit jiwa? Apakah karena kekalahannya yang
kesekian kali dariku membuatnya gila? Oke. Terlalu banyak kata gila
disini.
“Emm.. jogiyo… Apakah kau gila?” aku bertanya dengan intonasi selembut mungkin. Ck. Kenapa kata itu keluar lagi?
“Mwo? Gila? Kau yang gila!” ucapnya setengah berteriak.
Namja ini benar-benar membuatku kesal. Pertama,
dia datang tak diundang. Lalu, tiba-tiba mengajakku menikah. Dan,
kemudian mengatai aku gila juga. Hhh.. Aku menarik nafas panjang.
Berusaha membuang amarahku yang mungkin bisa meledak setiap saat.
“Lalu
kenapa tiba-tiba kau mengajakku, orang yang bahkan belum kau kenal
untuk menikah denganmu. Apa aku masih bisa menganggapmu waras kalau
tiba-tiba kau melamarku?” jelasku.
Dia nampak berpikir sesaat.
“Hmm.
Benar juga. Memang aneh kalau baru bertemu langsung mengajak seseorang
untuk menikah. Aku sendiri tidak tahu kenapa. Tapi, begitu melihatmu
tiba-tiba kalimat itu yang terlontar di pikiranku dan terucap begitu
saja.”jelasnya tenang.
“Lalu apa alasanku untuk menerima lamaranmu?”tanyaku mencoba mencari tahu alasan gila apa yang akan keluar dari mulutnya.
“Auramu.”jawabnya singkat.
“Aura? Hei, aku bukan peramal yang mempunyai aura gelap.” Aku sedikit terkekeh dengan jawabannya.
“Ani.
Bukan itu maksudku. Kau tahu, saat melihatmu aku merasakan aura yang
begitu kuinginkan dan selalu ada dalam bayanganku selama ini. Apakah kau
tidak merasa hal yang sama?”ucapnya serius.
Benar
juga. Saat pertama aku melihatnya, aku merasa ada yang berbeda
dengannya. Emm, sebelumnya aku belum pernah terlalu dekat dengan
laki-laki. Jantungku juga berdetak kencang kalau melihatnya. Apakah ini
cinta? Ah, ani. Saat aku hampir ketauan main game oleh kakakku pun
jantungku berdetak kencang. Cinta darimana?
“Emm.. Yah, sepertinya begitu. Tapi aku yakin itu bukan cinta. Kau tahu? Menikah bukan hal sepele dan main-main.”ucapku berusaha meyakinkan namja ini agar menyerah.
“Aku
tahu. Tapi tidak ada seorangpun yang bisa menolak pesonaku dan
lamaranku. Kau tahu? Gadis-gadis di sana dari tadi memandangiku dan di
luar sana masih banyak gadis yang menginginkanku untuk jadi pacarnya.
Apa kau tidak merasa menyia-nyiakan keberuntungan yang datang
menghampirimu?”ucapnya
seraya menunjuk ke arah gadis-gadis SMA yang sedari tadi yah memang
melihatnya dengan tatapan memuja dan melihatku dengan tatapan
menyebalkan.
“Cih. Pede sekali kau Tuan GameKyu?”ejekku.
“Tentu saja. Kau tahu tidak ada yang berhasil menolak pesonaku.”ucapnya bangga.
Kali ini aku benar-benar muak mendengar ucapannya.
“Kalau
begitu kenapa tidak kau nikahi saja yeoja-yeoja yang tergila-gila
padamu itu Tuan yang tidak ada yang berhasil menolak pesonaku?” ejekku.
“Aku tidak mau. Aku hanya menginginkanmu.”ucapnya sambil menunjuk jari telunjuknya ke arahku.
“Kalau
begitu akupun tidak mau. Memangnya siapa kau? Datang seenaknya lalu
memintaku untuk menikah denganmu? Kau pikir aku mau?”sergahku. Namja ini
benar-benar memancing emosiku. Aku melihat ke jam dinding yang ada di
kafe ini. Astaga! Ini sudah jam ½ 8 malam! Aku harus segera pulang.
Kalau tidak bisa habis aku sama oppa dan appaku. Kulihat dia terdiam.
Akupun mengambil kesempatan untuk berdiri dan mulai beranjak pergi dari
hadapannya.
“Mau kemana kau?”ucapnya dingin seraya menarik tanganku. Tatapannya menjadi berubah. Menakutkan.
“Aku
mau pulang. Kau pikir aku hanya menghabiskan waktu hanya untuk bermain
game saja? Aku juga punya kehidupan sendiri tahu?” tepisku.
“Duduk!”
“Shireo!”
“Duduk dulu. Aku belum selesai bicara.”ucapnya
yang kali ini jauh lebih menakutkan dari tatapannya tadi. Dia memang
tidak berteriak. Tapi, ucapannya kali ini terkesan mematikan. Akupun
yang takut mendengar ucapannya langsung duduk. Oppa!! Appa!! Tolong aku!
“Begini
saja. Kita taruhan. Siapa yang menang di game kali ini maka harus
menuruti perintah yang menang. Kalau aku yang menang, maka kau harus
menikah denganku tanpa penolakan apapun. Tapi, kalau kau menang, aku
akan melakukan apapun yang kau minta?”tawarnya padaku.
“SHIREO!”teriakku
lantang. Yang benar saja. Masa aku harus menikah dengannya kalau aku
kalah. Oke, aku bukannya takut kalau aku kalah. Tapi, masa aku harus
menikah dengannya hanya gara-gara jika aku kalah bermain game? Sungguh
menggelikan.
“Apakah kau takut Nona Lee Hyora?”ucapnya dengan nada mengejek.
“Mwo? Yang benar saja. Aku? Takut padamu? Bukannya harusnya kau yang takut padaku karena kau selalu kalah dariku?”ejekku.
“Cih.. Kalau kau takut kalah bilang saja. Kita bisa menundanya sampai kau siap bertanding denganku.”ejeknya lagi.
Kali
ini kesabaranku benar-benar habis. Berani-beraninya dia mengejekku
takut kalah bermain game dengannya. Harga diriku sebagai yeoja terhormat
dicabik-cabik oleh namja gila ini.
“Baiklah. Kita bertanding!”ucapku sengit. Dia tersenyum licik ke arahku.
“Oke, kita mulai sekarang.”ucapnya seraya mengeluarkan laptop dari tasnya.
“Sekarang?”tanyaku bingung.
“Ya, masa tahun depan. Aku tidak ingin membuang waktuku. Cepat!”ucapnya tak sabaran.
Akupun
mengeluarkan laptopku dari tasku. Setelah kunyalakan, kami pun segera
memulai permainan ini. Permainan yang mempertaruhkan harga diriku dan
juga nasib masa depanku.
End of Hyora’s P.O.V
Author P.O.V
Kedua
orang itu pun segera memulai pertarungan mereka. Sesekali terdengar
teriakan dari mulut namja dan decakan kesal dari mulut sang yeoja.
Orang-orang yang tadinya hanya melihat mereka dari jauh pun banyak yang
mulai mendekat. Mereka sangat penasaran dengan hasil akhir pertandingan
itu.
“Argh.. Ayo cepat!! MATI KAU!! MATI!”teriak Kyuhyun. Hyora menjauhkan telinganya sambil terus berkonsentrasi dengan gamenya.
“YAH! Tidak perlu berteriak-teriak begitu! Cish. Dasar anak-anak!”balas Hyora.
“Siapa yang kau bilang anak-anak, hah?”ucap Kyuhyun tanpa melihat Hyora sama sekali.
“Kau!”Siapa lagi?”sergah Hyora.
Keadaan
Kyuhyun mulai terdesak. Nyawanya hampir di ujung tanduk. Kyuhyun tidak
bisa membiarkan hal ini begitu saja. Otaknya mulai mencari akal. Dia
merasa tidak boleh kalah kali ini karena akan sangat memalukan. Bukan
hanya dia akan ditertawakan oleh orang-orang yang sejak tadi menonton
mereka. Tapi, ia akan lebih malu lagi kalau ia kalah dengan yeoja.
Kyuhyun
pun mulai membulatkan tekad dan tangannya mulai bergerak cepat. Aura
setan yang biasa ia sembunyikan kini ia keluarkan. Saat Hyora mulai
sedikit lengah, Kyuhyun dengan cepat menyerang habis-habisan dan tanpa
henti. Hyora yang biasanya bermain tenang pun mulai kewalahan. Dia tidak
menyangka kalau namja di sebelahnya ini bisa dengan cepat membalik
keadaan.
“Sial!”celetuk Hyora pelan. Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan. Sebentar lagi kemenangan akan berada di tangannya.
YOU
LOST. Terpampang jelas di laptop Hyora. Dia melongo melihat dirinya
kalah telak. Apalagi di tangan seorang namja gila itu. Dia
menggembungkan pipinya kesal dan menatap ke arah namja itu yang sudah
berteriak kegirangan dan tertawa keras. Orang-orang yang sedari tadi
menonton pun bertepuk tangan.
“Baiklah nona Lee Hyora, oh tidak. Sebentar lagi kau akan menjadi istriku berarti aku harus memanggilmu “Nyonya Cho Hyora”. Kekeke.” ujar Kyuhyun mantap dan memberi penekanan pada kata Nyonya Cho Hyora.
“Ugh. Kau hanya sedang beruntung kali ini!” ucapnya tajam.
“Beruntung?
Mungkin iya. Tapi, kenyataannya aku tetap menang kan? Dan kau harus
penuhi permintaanku. Menikah denganku.” desisnya tak kalah tajam.
End of Author P.O.V
Kyuhyun’s P.O.V
“Beruntung?
Mungkin iya. Tapi, kenyataannya aku tetap menang kan? Dan kau harus
penuhi permintaanku. Menikah denganku.” desisku tajam membalas
pernyataan yeoja itu.
Sebenarnya
alasanku ingin menikahinya bukan karena aku menyukai aura itu. Tapi,
itu karena aku ingin tahu jurus rahasia di game yang biasa kami mainkan.
Untung saja tadi aku memilih game yang sering aku menangkan waktu
bertanding dengan dia. Kalau tidak mungkin aku bisa kalah. Konyol kan?
Mungkin kalian bisa bilang aku konyol atau bahkan gila. Hanya karena
game aku mau menikahi yeoja ini? Hhh.. Akupun tidak tahu. Tapi, nyatanya
itulah yang keluar dari mulutku dan yang akan menjadi pilihanku.
“Baiklah, tuan…” dia menggantung kalimat seolah menanyakan sesuatu.
“Cho Kyuhyun. Panggil saja Kyuhyun. Atau kalau kau suka kau bisa memanggilku si Tampan, nona manis.” ucapku menggodanya. Terlihat
semburat merah keluar dari pipinya. Aigoo.. Dia imut sekali ternyata.
Tsk. Apa yang kukatakan barusan? Tidak masuk akal. Bagiku game adalah
yang nomor 1.
Hyora tiba-tiba terlihat panik. Dia melirik jam tangan yang ada di tangannya.
“Astaga! Sudah jam ½ 9! Aku harus segera pulang.”pekiknya.
“Mau kemana kau?”ucapku dan tanpa sadar aku menarik tangannya.
“Lepas. Tentu saja aku mau pulang. Bisa dimarahin habis-habisan nanti kalau aku pulang kemalaman.”ucapnya sambil melepas tanganku.
“Aku ikut.”ucapku singkat.
End Of Kyuhyun P.O.V
Hyora’s P.O.V
“Aku ikut.”ucapnya singkat. Hah? Yang benar saja? Apa yang dia inginkan sebenarnya?
“Untuk apa?”tanyaku sambil menyampirkan tasku. Bersiap untuk pergi.
“Tentu saja untuk melamarmu, bodoh. Apa kau ingin langsung menikah denganku sekarang juga?”ejeknya.
“Yang benar saja. Shireo!”sergahku dan mulai berjalan keluar kafe.
“Kau tidak lupa kan kau kalah, nona Lee Hyora?”ucapnya licik.
“Cish. Baiklah. Jangan salahkan aku kalau terjadi apa-apa dengan dirimu, ya? Aku tidak bisa menjamin kau akan selamat.”ucapku sengaja menakut-nakutinya.
Jujur.
Appa dan oppaku itu sangat protektif sekali kepadaku. Mereka selalu
mengikuti kemanapun aku pergi, menyuruhku tidak boleh melakukan ini dan
itu, dan tidak boleh berpergian sendiri. Bahkan, aku tidak pernah pergi
sekalipun dengan laki-laki. Awalnya, aku tidak menyukai perlakuan mereka
ini. Tapi, aku sadar. Mungkin karena mereka sangat menyayangiku makanya
jadi seperti itu. Yah, meskipun terkadang tingkah mereka itu sangat
merepotkanku. =,=
“Untuk apa aku takut? Aku baru saja menang darimu. Tidak ada yang perlu kutakutkan.”ejeknya.
Namja ini. Benar-benar deh. Ingin sekali kugetok kepalanya. Tapi,
melihat aura setan yang tadi dia keluarkan aku sepertinya harus
benar-benar berhati-hati jika tidak ingin terjebak dalam bahaya.
“Kaja!”ucapnya lagi sambil menarik tanganku. Aku salah tingkah.Yah meskipun hanya sedikit loh.Sedikit, ya? Jangan salah sangka. Dia adalah namja pertama yang pernah memegang tanganku selain appa dan oppaku tentu saja.
Dia
menggiringku menuju sebuah mobil audi berwarna hitam. Nampaknya, namja
ini bukan orang sembarangan. Dia terlihat kaya. Aku baru menyadari saat
aku sudah duduk di kursi penumpang. Dia memakai kaos armani putih,
sweater tipis berwarna hitam, dan celana jeans dengan warna hitam.
Pakaian itu sungguh sangat pas melekat di tubuhnya.
“Kenapa kau terus melihatku, huh? Baru sadar kalau aku tampan?”ucapnya tanpa melihat ke arahku.
“A-ani. Siapa yang melihat ke arahmu. Aku hanya melihat ke arah jalan. Aku takut nanti kau tersesat.”elakku.
“Cish. Bohong.”sanggahnya.
“Habis perempatan itu, belok kiri. Rumahku yang berwarna hijau itu.”ucapku
mengalihkan pembicaraan. Dia hanya diam dan memakirkan mobilnya di
depan rumahku. Kulihat mobil appa dan motor sport Donghae oppa sudah
terparkir di depan rumah. Perasaanku jadi tidak enak.
“Ya! Kau yakin kau mau masuk?”ucapku ragu.
“Tentu saja. Appa dan eomma mu ada di rumah kan?”tanyanya sambil mengunci mobilnya.
“Appa ada di rumah. Tapi, eomma sudah tidak ada.”ucapku pelan.
“Ah, mian.”ucapnya merasa bersalah.
“Gwaenchana.”ucapku pelan.
“Kaja!”
ucapnya bersemangat. Dia menggandeng tanganku dan ini sudah kesekian
kalinya jantungku berdetak kencang. Apa karena aku belum makan? Kruyuk..
Ah, benar. Ini karena aku sedang lapar.
End Of Hyora’s P.O.V
Author P.O.V
“Appa! Oppa! Aku pulang! Maaf aku terlambat!” kata Hyora. Kyuhyun hanya mengikutinya, masih menggenggam tangannya.
“Eo! Hyora-ya! Lihat Appa membawa makanan kesukaanmu!”teriak
appa Hyora yang sepertinya sedang di dapur. Hyora dan Kyuhyun pun
akhirnya memilih duduk di ruang tamu. Hyora cemas dengan apa yang akan
terjadi selanjutnya. Sementara itu, Kyuhyun terlihat tenang-tenang saja.
“Ya! Nanti kalau kau ditanya sudah berapa lama pacaran denganku, jawab saja 3 bulan.”bisik Hyora.
“Ne. Kenapa harus bilang kita pacaran. Kita kan belum pernah pacaran?”ucapnya santai.
“Apakah
tidak aneh jika kau tiba-tiba melamar seorang gadis tapi kau tidak
pernah pacaran dengannya? Ikutilah permintaanku jika kau masih ingin
selamat.”ucapku.
“Tsk. Baiklah.”ucapnya malas.
“Hyora-ya! Kenapa kau pulangnya lama seka…li.”ucap
Donghae yang tiba-tiba muncul. Hyora dan Kyuhyun pun refleks berdiri
dan melepas genggaman tangan mereka. Kyuhyun membungkuk sopan ke arah
Donghae.
Raut
muka Donghae seketika berubah. Wajahnya yang tadinya ceria melihat adik
kesayangannya pulang berubah menjadi seram. Hyora sudah menduga ini
akan terjadi. Apalagi, Kyuhyun adalah lelaki pertama. Catat. Lelaki
pertama yang dibawanya pulang ke rumah.
“APPA! Cepat kemari!”teriak Donghae.
“Ada apa Donghae~ya! Kenapa kau teriak-teri..ak.”ucap appa Hyora tak kalah kaget. Dia sampai hampir menjatuhkan piring berisi jajangmyun, makanan kesukaan Hyora.
“Siapa dia, Hyora~ya?”tanya Appa Hyora yang terdengar seperti suara ancaman. Hyora menelan ludahnya pelan. ‘Ini pasti akan terjadi’ batinnya.
“Kenalkan, appa. Dia namja chinguku, Cho Kyuhyun.”ucap Hyora pelan.
“Annyeong haseyo, Cho Kyuhyun imnida.”ucap Kyuhyun seraya tersenyum.
End Of Author P.O.V
Kyuhyun P.O.V
“Annyeong haseyo, Cho Kyuhyun imnida.”ucapku
seraya tersenyum. Berusaha terlihat sopan. Tapi, nampaknya dua lelaki
di hadapanku ini yang merupakan appa dan oppa Hyora tidak senang dengan
kehadiranku. Apa mereka merasa iri dengan ketampananku? Tsk.
“Duduk.”ucap Appa Hyora dingin. Kami berdua pun duduk. Dapat kulihat muka Hyora berubah menjadi pucat. Kenapa dengan anak ini?
“Appa..”panggil Hyora pelan.
“Diamlah.”ucap
Oppa Hyora dingin. Tiba-tiba suasana menjadi sunyi. Appa dan oppa Hyora
hanya memandangiku sedari tadi tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku
yang sudah tidak sabar akhirnya memberanikan diri untuk bicara.
“Jogiyo. Ada yang ingin aku sampaikan kepada Anda, ahjussi?”ucapku sopan.
“AHJUSSI? Sejak kapan aku menjadi pamanmu?”teriaknya
lantang. Oke, sepertinya aku mengerti kenapa Hyora dari tadi terlihat
takut melihat appa dan oppanya. Mereka terlihat sangat protektif sekali
terhadap gadis ini.
“Maaf,
aku rasa aku memang harus memanggil anda begitu, bukan? Tidak mungkin
aku memanggil anda Abeonim karena aku belum resmi menikah dengan putri
Anda. Benar begitu?”jelasku masih berusaha terlihat sopan.
Hyora
menundukkan kepalanya dan menggenggam tanganku kuat. Aku yakin dia
sangat ketakutan sekarang. Jadi, aku hanya menggenggam tangannya lebih
erat. Kulihat di ekor mataku, appa dan oppa Hyora sedang memandangi kami
dengan tatapan tajam. Mereka ingin menakutiku rupanya. Cish. Tapi, aku
tak takut. Untuk apa aku mempunyai gelar raja setan kalau dipelototin
begitu saja aku sudah takut?
“Appa.. sebenarnya dia..”ucapnya
terbata-bata dan masih saja menunduk. Aku kasihan melihatnya jadi
kuputuskan untuk melanjutkan kalimatnya. Kulepaskan genggamanku di
tangan Hyora.
“Saya ingin melamar putri anda dan menjadikannya istri saya.”ucapku
pelan namun terkesan tegas. Hyora kaget dengan pernyataanku yang
tiba-tiba. Appa dan oppanya pun tak kalah kaget. Namun, ekspresi mereka
lebih cenderung marah kepadaku.
“Keluar.”ucap ayahnya dingin.
“Ne?” aku mencoba berkilah. Apakah aku tidak salah dengar.
“KELUAR!” kini ayahnya berteriak.
“Appa!”panggil Hyora.
“Kau! Masuk ke kamar!” teriak appa Hyora. Kakak Hyora segera membawa Hyora yang sudah menangis itu ke kamarnya.
“Mau apalagi kau disini, anak muda? Aku kan sudah mengusirmu?”ucapnya tajam. Cih. Mau mengusirku? Baiklah, lihat saja nanti.
“Baiklah, ahjussi. Saya permisi dulu.”ucapku
seraya membungkukkan badanku. Aku melangkah mundur dan mulai berbalik.
Saat aku hendak berjalan langkahku terhenti. Aku membalikkan tubuhku
lagi. Kulihat appa Hyora masih berdiri di tempatnya tadi. Mengatur
nafasnya yang mungkin kelelahan karena marah-marah barusan. Siapa suruh
dia marah?
“Ahjussi.” panggilku. Dia hanya diam.
“Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan putrimu.”ucapku
seraya pergi sebelum ada benda keras yang akan terlempar ke tubuhku.
Tunggulah Hyora. Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu sebelum kau
menikah denganku dan kudapatkan jurus rahasiamu.
End Of Kyuhyun’s P.O.V
Hyora’s P.O.V
Aku
ditarik pelan oleh Donghae oppa ke dalam pelukannya. Dia membawaku ke
kamarku. Entah mengapa, aku tak tahu. Tapi, setelah mendengarnya di usir
oleh appaku, air mataku menetes begitu saja. Tidak. Tidak mungkin aku
jatuh cinta pada orang yang bahkan asal usulnya belum ku ketahui.
“Tidurlah. Aku rasa kau butuh ketenangan.”Donghae
oppa menidurkanku dan menarik selimutku lalu mengecup keningku pelan.
Dia menghapus sisa-sisa air mataku dan menatapku iba.
“Oppa..”panggilku.
“Ssh.. Tidurlah. Semuanya akan baik-baik saja. Jalja~”ucapnya lembut lalu menyalakan lampu kecil di meja sebelah ranjangku dan mematikan lampu besar (ngerti kan maksudnya?).
Saat
Donghae oppa keluar aku mendudukkan tubuhku dan mulai berpikir. Tunggu
dulu. Tunggu. Kalau appaku menolak Kyuhyun untuk menikah denganku, itu
berarti aku tidak perlu menikah dengannya dan perjanjian itu akan batal
begitu saja. Ahaha.. Aku pun tersenyum senang dan mulai membaringkan
tubuhku kembali. Aku yakin Kyuhyun tidak akan berani lagi mendatangiku.
—
Dugaanku
tentang Kyuhyun yang akan menyerah begitu saja ternyata salah. Dia
masih tidak mau menyerah. Benar-benar namja keras kepala. Dia terus
mendatangi rumahku, meskipun akhirnya dia di usir lagi oleh appa. Dia
juga kerap datang membawa oleh-oleh entah darimana dia mendapatkannya,
apa peduliku. Donghae oppa yang biasanya begitu protektif padaku, entah
kenapa menjadi sedikit memberikan kesempatan untuk Kyuhyun. Bahkan
mereka berdua terlihat akrab ketika Kyuhyun sedang ke rumahku, tanpa
appa di rumah tentunya.
Suatu
hari, aku mendapat telepon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa
appaku kecelakaan. Aku yang sedang sibuk mengerjakan tugas di kamar pun
langsung berlari dan pergi ke rumah sakit. Sesampainnya di sana, kulihat
Donghae oppa sudah berada di lobi rumah sakit. Sepertinya dia juga baru
sampai.
“Oppa!”panggilku keras.
“Hyora-ya!” dia membalikkan tubuhnya dan berlari kecil ke arahku.
“Bagaimana keadaan appa?” tanyaku cemas.
“Aku tidak tahu. Aku juga baru sampai.”ucapnya
terengah. Aku dan Donghae oppa segera menuju meja resepsionis dan
menanyakan kamar appa. Kamipun segera mencari kamar appa. Sesampainya di
sana, aku melihat pemandangan yang mengejutkanku. Appa sedang berbicara
dengan Kyuhyun. Dan yang membuatku lebih terkejut lagi, mereka berdua
tertawa lepas.
“Appa.”panggilku dan Donghae oppa kompak. Nampaknya, Donghae oppa sama terkejutnya denganku.
“Ah, kalian sudah datang?”ucap appa sambil tersenyum. Kyuhyun pun tersenyum kepadaku.
“Appa tidak apa-apa, kan? Mana yang sakit? Mana yang luka?”tanyaku.
“Hahaha. Tenanglah. Appa tidak apa-apa. Hanya luka sedikit.”ucapnya
seraya tertawa. Memang sih, appa terlihat baik-baik saja. Tapi, kenapa
ada Kyuhyun di sini? Dan kenapa ia bisa terbaring di kasur dengan luka
lecet di lengan dan kakinya? Appa yang sepertinya sadar akan tatapanku
ke arah Kyuhyun pun langsung berbicara.
“Dia
yang menyelamatkan appa. Tadi, sewaktu appa sedang menyeberang
tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang padahal sedang lampu merah. Appa
yang sedang menelepon tidak melihat ke arah mobil sampai mobil itu
sudah dekat. Untung saja, Kyuhyun berlari dan menolong appa. Yah,
meskipun dia luka-luka.”jelasnya.
“Oh,
begitukah?” ucapku bingung. Aku masih tidak percaya dengan apa yang
appa bilang. Dan dari pandangan mataku, aku bisa melihat appa sudah
mulai akrab dengan Kyuhyun. Owow. Tanda bahaya. Aku mendekat ke arah
Kyuhyun dan duduk di sampingnya.
“Oh, ya.”tiba-tiba appa berbicara lagi.
“Ne, appa?”
“Masalah
kau dan Kyuhyun. Aku pikir waktu itu dia hanya main-main denganmu.
Makanya aku menggertak dan mengusirnya. Namun, nampaknya Kyuhyun
benar-benar menyukaimu dan dia tidak menyerah begitu saja. Di tambah
lagi, dia sudah menyelamatkan nyawa appa. Appa rasa mungkin ini sudah
waktunya appa melepaskan putri kesayangan appa ini. Donghae, kau tidak
keberatan kan kalau adikmu menikah duluan?”ucap appa.
“Tentu saja, haha. Aku bangga padamu, dongsaeng~ah.”ucap Donghae seraya memukul pelan lengan Kyuhyun.
“Yah, hyung! Appo!”ucap Kyuhyun sambil meringis.
“Ups, mian.”ucap
Donghae. Semua yang ada di ruangan ini pun tertawa kecuali aku. Aku
kehilangan kata-kata. Aku merasa ini semua hanya mimpi belaka atau
fiktif belaka seperti di sinetron-sinetron. Tapi, saat ku coba untuk
mencubit lenganku rasanya awww sakit. Kualihkan pandanganku ke arah
Kyuhyun yang masih tertawa. Dia menatapku dan tersenyum.
“Akhirnya.. Perjuanganku tidak sia-sia kan, Hyora~ya?”tanyanya sambil menunjukkan senyum liciknya.
“N-n-ne.”ucapku tergagap.
“Aigoo.. Adikku gugup karena sebentar lagi akan menikah.”ucap
Donghae oppa tertawa. Yang lain pun ikut tertawa. Sementara aku? Aku
mulai menyadarkan diriku bahwa sebentar lagi aku akan menikah dengan
namja gila yang super m.e.n.y.e.b.a.l.k.a.n.
Flashback end
Yah,
begitulah kisahku. Setelah Kyuhyun keluar dari rumah sakit, aku pun
menikah dengannya dengan persiapan pernikahan yang hanya 2 minggu.
Cepat? Tentu saja. Itu semua di luar dugaanku. Keluarga Kyuhyun yang
sangat senang melihat anaknya ingin menikah segera mempersiapkan
pernikahan dengan cepat. Meskipun, dia juga melangkahi kakak
perempunanya, sama sepertiku.
Nampaknya,
orang tuanya sudah benar-benar frustasi karena kudengar dari ibunya dia
sama sekali tidak pernah membawa perempuan ke rumah dan selalu
mengurung diri di kamar dengan laptop kesayangannya untuk bermain game.
Tsk. Dan aku baru tahu, kalau dia itu ternyata satu kampus denganku dan
sangat terkenal. Itupun kuketahui setelah sahabatku, Park Bo Ram
memberitahuku saat aku mengenalkannya dengan Kyuhyun. Ternyata, aku
benar-benar kuper. =_=”.
Teman-temanku pun melontarkan kata iri kepadaku karena aku beruntung bisa menikah dengannya. Cih, yang benar saja.
Lalu,
kalian pasti bertanya kan? Bagaimana rasanya ciuman pertamaku? Ckck.
Kalian ini benar-benar mesum. Kalau kalian pikir Kyuhyun menciumku saat
upacara pernikahan, itu memang benar. Tapi, sampai sekarang bibirku
masih suci, karena yang Kyuhyun cium itu puncak kepalaku, bukan bibirku.
Akupun
bersyukur karena ia tidak pernah macam-macam meskipun kami tidur
sekamar. Sekamar? Ya, tentu saja. Mau tidur dimana lagi? Sebenarnya ada
satu kamar lagi. Tapi, aku dan Kyuhyun sama-sama tak mau mengalah karena
kamar itu kecil. Jadinya, kami pun tidur satu kamar tanpa pernah
bersentuhan sama sekali.
Dari
hasil 3 bulan pernikahanku, akupun jadi tahu banyak tentang dia. Dia
merupakan anak bungsu, sama sepertiku. Makanya, dia sangat manja.
Walaupun aku manja dengan oppaku dan appaku, tapi aku rasa aku tidak
separah dia. Tsk.
Ah, ada lagi. Dia itu kalau tidur meskipun berwajah malaikat, ya kuakui itu.Dia
itu selalu membuat pulau saat tidur dan mengorok keras sekali. Sering
sekali aku sumpal mulutnya dengan bantal agar dia tidak berisik. Dia
juga suka sekali dengan jajangmyun, sama sepertiku. Tapi, dia sepertinya
sudah parah sekali. Dia bisa hampir tiap hari memakannya tanpa bosan
dan menyuruhku membuatkannya terus.
Pantas
saja badannya kurus seperti tengkorak. Begitulah yang setidaknya
kuketahui darinya. Yah, meskipun ia itu menyebalkan dan kekanak-kanakan
sekali, dia cukup menyenangkan untuk diajak bermain game. Ingat kan?
Kalau aku menikah dengannya juga gara-gara game? Walaupun kebanyakan aku
yang menang. Kekeke.
Dan
yang paling menyebalkan adalah dia sangat membenci sayuran. Aku sudah
berkali-kali mengingatkan kalau tubuhnya sudah terlalu kurus karena
kurang sayuran tapi ia tetap tidak mau memakannya. Alhasil, akulah yang
selalu memakan sayuran yang dipinggirkannya itu karena tidak baik
membuang makanan, bukan? Untuk kelakuan menyebalkan lainnya, akan
kujelaskan jika ada momen yang tepat.
Aku
selesai memakan sayuran yang tadi Kyuhyun pinggirkan ketika bel
apartemen kami berbunyi. Oh, ya. Aku lupa memberitahu kalian kalau kami
tinggal di apartemen pemberian orang tua Kyuhyun. Dia benar-benar
disayang rupanya. Dan yang membuatku senang, kakak perempuannya, Ahra
Eonni dan eommanya sangat baik terhadapku.
“Ya, tunggu sebentar.”ucapku seraya berjalan ke arah pintu.
“Eunhyuk oppa?”ucapku
terkaget. Ah, ya. Dia adalah sahabat suamiku sekaligus kakakku, Lee
Hyuk Jae. Tapi, dia lebih suka dipanggil Eun Hyuk. Dan yang menyebalkan,
dia ini berotak yadong. =.=
“Ne, annyeong Hyora~ya.”ucapnya riang dan masuk begitu saja ke rumahku. Dia menengok ke sana kemari seolah sedang mencari sesuatu.
“Oppa~ya! Apa yang ingin kau lakukan di rumahku?”tanyaku.
“Ah, oh. Aku mencari Kyuhyun. Dimana dia?”tanyanya.
“Oh, dia sedang mandi. Ada apa memang?”balasku. Dia tiba-tiba tersenyum licik. Aku jadi merasa takut dan curiga kepadanya.
“Emm.. Kau habis.. ehehe.. Habis.. Begituan dengannya ya?”tanyanya cengengesan. Kulihat wajahnya aneh sekali. Kenapa dia tertawa begitu?
“Maksud oppa? Begitu apa?”tanyaku bingung. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikirannya.
“Aish. Masa kau tidak tahu? Itu loh? Yang biasa dilakukan suami dan istri di malam hari?”ucapnya
makin tak karuan. Apa sih maksudnya? Kenapa aku jadi bingung? Otakku
benar-benar lambat sekali sekarang ini. Ini pasti gara-gara aku
kebanyakan main game. Astaga! Apa maksudnya ‘hubungan suami istri’ yang
seperti itu? >///<
“Ahaha.. Mukamu merah sekali. Berarti dugaanku benar, kan?”ucapnya mesum.
“A-a-ni. Kami tidak melakukan apa-apa?”balasku.
yang benar saja. Ciuman saja kami belum pernah. Aku sendiri heran,
sebenarnya tujuan kami menikah itu apa sih? Memang sih aku tidak benci
dengannya. Tapi, aku juga tidak cinta dengannya. Sungguh aneh.
“Ahaha. Ya sudahlah. Aku kemari hanya ingin memberi kalian ini. Selamat menonton!”ucapnya seraya berjalan ke arah pintu keluar.
“Apa ini?”tanyaku bingung sambil melihat dvd yang ada di tanganku. Tidak ada covernya. Mencurigakan.
“Tonton saja bersama Kyuhyun!”teriaknya lalu terdengar suara pintu tertutup. Aku berjalan menuju kamar, mencoba mengira-ngira apa yang ada di dalam dvd ini.
Klik.
Kyuhyun keluar dari kamar mandi hanya menggunkan handuk yang melingkar
di pinggangnya dan hanya menutup bagian bawahnya saja. o_O. Omo! Aku kaget sekali. Aku belum pernah melihatnya seperti ini. Akupun menutup mataku. Aku malu!! >////<
“Ya! Siapa yang tadi datang? Aku dengar suara bel.”ucapnya sambil memakai kaos ke tubuhnya.
“I-i-itu. Tadi ada Eunhyuk oppa. Dia memberiku dvd ini.”ucapku masih menutup mataku.
“Ya! Kenapa kau menutup matamu?”tanyanya. samar-samar kucium aroma tubuhnya. Aku rasa sekarang dia sudah mendekat ke arahku.
“A-ani. Aku hanya sedikit pusing.”kilahku.
“Oh, begitu. Mana coba kulihat dvd nya?”ujarnya
yang sudah berpakaian lengkap sambil mengambil dvd itu dari tanganku.
Alisnya berkerut memandangi dvd yang ada di tangannya.
“Apa ini? Aku tidak meminta Eunhyuk hyung untuk mendownloadkanku film baru?”ucapnya bingung. Oh, ya. Satu lagi kebiasaannya. Dia sangat suka menonton sinetron. Seperti ibu-ibu saja. =.=
“Coba saja kita lihat. Katanya kita disuruh menonton.”ucapku diikuti anggukan kepalanya.
Dia
pun segera menyalakan tivi yang ada di kamar kami dan memasukkan dvd
itu ke dvd player. Kyuhyun segera duduk di sampingku. Kami berdua kaget
karena tiba-tiba muncul Eunhyuk oppa dan Donghae oppa di layar tivi.
“Apa yang mereka lakukan?”tanyaku pada Kyuhyun. Dia mengangkat pundak dan kepalanya.
“Molla. Mungkin dia ingin mempublikasikan hubungan mereka berdua. Haha..”ucapnya sambil tertawa. PLETAK. Kupukul kepalanya.
“Tidak
lucu tau!” Kyuhyun hendak membalasku saat Eunhyuk oppa mulai bicara.
Iapun menghentikan gerakannya dan kembali konsentrasi ke tv.
“Kyuhyun~ah,
Hyora~ya, sebelumnya selamat kalian sudah menikah! Ahaha. Aku jadi
kepingin. Hehe. Nah, beruhubung kemarin waktu kalian menikah aku tidak
sempat memberi kado, maka aku memberi kadonya sekarang saja ya? Tak apa
kan? Keke.”ucapnya panjang lebar.
“Ne,
Kyuhyun~ah, Hyora~ya, terimalah kado dari kami ini dan segera berikan
hasil yang nyata. Ahaha.” Donghae oppa dan Eunhyuk oppa tertawa bersama.
Hasil yang nyata? Apa maksudnya?
“Sudah, ya~ Annyeong!”ucap
mereka dan blet. Layar menjadi hitam pertanda selesai. Tapi, kemudian
aku melihat sesuatu. Oh, ada filmnya toh. Kyuhyun masih fokus ke arah
layar kaca tanpa mempedulikanku.
Kulihat
kembali ke arah tivi. Ada seorang yeoja berhenti di depan rumah, lalu
seorang namja keluar dari rumah. Mereka tampak mengobrol dan yah aku
hanya sedikit mengerti pembicaraan mereka karena mereka berbicara dengan
bahasa Inggris aksen Amerika yang kurang begitu jelas di telingaku.
Yang kutahu, yeoja itu diajak masuk ke dalam rumah si namja dan yeoja
itupun menurut.
Saat
masuk ke dalam rumah, tiba-tiba sang namja sudah mencium bibir yeoja
itu. Awalnya, pelan. Namun, lama kelamaan namja itu melumat bibir yeoja
itu dan yeoja itu membalasnya cepat. Tangan namja itu bergerak liar ke
kaos yang dipakai yeoja itu dan melepasnya cepat. Yeoja itu pun juga
melepas kaos namja itu cepat. Mereka segera masuk ke dalam kamar masih
dengan bibir mereka yang menempel. Aku menyadari sesuatu, ini bukan film
biasa. Ini adalah… YADONG!! Awas kau Lee Hyuk Jae!! Kualihkan
pandanganku ke arah Kyuhyun. Dia sepertinya kaget sekali dan saat mata
kami berpandangan dia segera mencari ponselnya.
“Hyora~ya! Matikan tivinya!”perintahnya. Aku yang menyadari bahwa namja dan yeoja di tivi itu sudah tidak menggunakan apapun langsung mematikan tivinya.
“YAK! LEE HYUK JAE! APA MAKSUDMU?!”teriaknya lantang.
“Ahahaha. Santai, Kyuhyun~ah. Bagaimana? Kau sudah mempraktekkannya? Kekeke. Cklek!” terdengar suara telepon dimatikan.
Aku
melihat Kyuhyun yang terlihat marah namun frustasi. Dia melihat ke
arahku. Omo! Jangan bilang dia mau menyerangku? Dia memajukan tubuhnya
ke arahku. Aku pun refleks mundur ke belakang. Aku menundukkan kepalaku,
tak berani menatapnya. Mataku tiba-tiba menemukan sesuatu. Aku melihat
celana pendek yang dipakai Kyuhyun. Eh, kenapa ada sesuatu yang menonjol
di celananya itu? Apa dia sedang sakit?
“Kyuhyun~ah. Apa kau sedang sakit?”tanyaku pelan. Kulihat dia menghentikan gerakannya untuk mendekatiku.
“Maksudmu?”tanyanya singkat.
“Itu.. Celanamu.. Seperti ada… Ada yang… Menonjol..”ucapku
terbata-bata. Kulihat dia terkesiap dan melihat ke arah celananya. Dia
segera menutup celananya dengan tangannya dan lari ke arah kamar mandi
di kamar kami. Aku bingung dengannya. Apa dia baik-baik saja?
“LEE HYUK JAE!!! MATI KAU!!!”teriaknya dari kamar mandi.
~FIN~
cc : supershineefanfiction
Tidak ada komentar:
Posting Komentar