Selasa, 16 Juni 2015

Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom


Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi berarti hierarkhi klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan. 
Jadi, Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. 
Untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dahulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

1.      Ranah Kognitif , mencakupi enam tingkatan dari rendah ke tinggi.
(1) knowledge (pengetahuan)
(2) comprehension (pemahaman atau persepsi)
(3) application (penerapan)
(4) analysis (penguraian atau penjabaran)
(5) synthesis (pemaduan)
 (6) evaluation (penilaian)

                                 


1)      Pengetahuan
                                    Kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali.
Contoh: menyatakan kebijakan.

2)      Pemahaman
Kemampuan memahami instruksi/masalah, menginterpretasikan dan          menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri.
Contoh : Menuliskan kembali atau merangkum materi pelajaran

3)      Aplikasi
Kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru.
Contoh: Menggunakan pedoman/ aturan dalam menghitung gaji pegawai.

4)      Analisis
Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen – komponen terhadap konsep tersebut secara utuh.
Contoh: Menganalisa penyebab meningkatnya Harga pokok penjualan dalam laporan keuangan dengan memisahkan komponen- komponennya.

5)      Sintesis
Kemampuan merangkai atau menyusun kembali komponenkomponen dalam rangka menciptakan arti/pemahaman/ struktur baru.
Contoh: Menyusun kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber.

6)      Evaluasi
Kemampuan mengevaluasi dan menilai sesuatu berdasarkan norma, acuan atau kriteria.
Contoh: Membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban.


2.      Ranah Afektif, mencakupi kemampuan yang terkait dengan konatif  (bakat, minat, sikap, motivasi, keinginan) dan emotif (emosi, perasaan, apresiasi, penghayatan).
Ranah ini mencakupi 5 tingkatan, yaitu ;
                       
1)      Penerimaan (receiving, attending), yaitu keinginan untuk hadir atau menerima dorongan tertentu.
Contoh: mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang

2)      Menanggapi (responding) , yaitu aktif terlibat dan berperanserta dalam pembelajaran dan selalu Menjawab, membantu, mentaati, memenuhi, menyetujui, mendiskusikan, melakukan, termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian
Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas.

3)      Menilai (valuing) , yaitu kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku.
Contoh: Mengusulkan kegiatan Corporate Social Responsibility sesuai dengan nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan.

4)      Organisasi (organization), yaitu Kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai.
Contoh: Menyepakati dan mentaati etika profesi, mengakui perlunya keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.

5)      Karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai, yaitu kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan social.
Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok.


3.      Ranah psikomotorik ( tindakan ), yaitu kemampuan atau keterampilan untuk bertindak atau melaksanakan sesuatu secara fisikal, berupa :
1)      Pelaksanaan pekerjaan
2)      Penggunaan peralatan
3)      Berkomunikasi
4)      Berkarya atau berproduksi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar