Taksonomi Bloom
Taksonomi
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti
mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi berarti hierarkhi
klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan.
Jadi,
Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai
dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.
Untuk
mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih
dahulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini dibagi menjadi tiga
domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
1.
Ranah Kognitif
, mencakupi enam tingkatan dari rendah ke tinggi.
(1) knowledge (pengetahuan)
(2) comprehension (pemahaman atau persepsi)
(3) application (penerapan)
(4) analysis (penguraian atau penjabaran)
(5) synthesis (pemaduan)
(6) evaluation (penilaian)
1)
Pengetahuan
Kemampuan menyebutkan atau
menjelaskan kembali.
Contoh: menyatakan kebijakan.
2) Pemahaman
Kemampuan memahami instruksi/masalah,
menginterpretasikan dan menyatakan
kembali dengan kata-kata sendiri.
Contoh : Menuliskan kembali atau
merangkum materi pelajaran
3) Aplikasi
Kemampuan menggunakan konsep dalam
praktek atau situasi yang baru.
Contoh: Menggunakan pedoman/ aturan dalam menghitung
gaji pegawai.
4) Analisis
Kemampuan memisahkan konsep kedalam
beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman
yang lebih luas atas dampak komponen – komponen terhadap konsep tersebut secara
utuh.
Contoh: Menganalisa penyebab meningkatnya Harga pokok
penjualan dalam laporan keuangan dengan memisahkan komponen- komponennya.
5) Sintesis
Kemampuan merangkai atau menyusun
kembali komponenkomponen dalam rangka menciptakan arti/pemahaman/ struktur baru.
Contoh: Menyusun kurikulum dengan mengintegrasikan
pendapat dan materi dari beberapa sumber.
6) Evaluasi
Kemampuan mengevaluasi dan menilai
sesuatu berdasarkan norma, acuan atau kriteria.
Contoh: Membandingkan hasil ujian
siswa dengan kunci jawaban.
2.
Ranah Afektif, mencakupi kemampuan yang terkait dengan
konatif (bakat, minat, sikap, motivasi,
keinginan) dan emotif (emosi, perasaan, apresiasi, penghayatan).
Ranah ini
mencakupi 5 tingkatan, yaitu ;
1) Penerimaan (receiving, attending), yaitu keinginan untuk hadir atau menerima
dorongan tertentu.
Contoh: mendengar pendapat orang lain, mengingat nama
seseorang
2) Menanggapi (responding) , yaitu aktif terlibat dan berperanserta dalam
pembelajaran dan selalu Menjawab, membantu, mentaati, memenuhi, menyetujui,
mendiskusikan, melakukan, termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil
tindakan atas suatu kejadian
Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas.
3) Menilai (valuing) , yaitu kemampuan menunjukkan nilai yang dianut
untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek,
dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku.
Contoh: Mengusulkan kegiatan Corporate Social
Responsibility sesuai dengan nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan.
4) Organisasi (organization), yaitu Kemampuan membentuk sistem nilai dan
budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai.
Contoh: Menyepakati dan mentaati etika profesi, mengakui
perlunya keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.
5)
Karakterisasi dengan suatu nilai atau
kompleks nilai, yaitu kemampuan
mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan
intrapersonal, interpersonal dan social.
Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja
sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok.
3.
Ranah psikomotorik ( tindakan ), yaitu kemampuan atau
keterampilan untuk bertindak atau melaksanakan sesuatu secara fisikal, berupa :
1) Pelaksanaan pekerjaan
2) Penggunaan peralatan
3) Berkomunikasi
4) Berkarya atau berproduksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar