Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2
serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4.
2.
Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2
yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran
dengan tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.
3.
Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar
peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning),
mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information),
mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
Beberapa Contoh Model Pembelajaran
1.
EXAMPLES
NON EXAMPLES
Langkah-langkah :
1.
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
2.
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan
melalui OHP
3.
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada
siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil
diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil
diskusinya
6.
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.
Kesimpulan
2.
Model
Inquiry Learning
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
1.
Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam.
Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana
mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.
2. Mengajukan
pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi. Tahapan ini melatih peserta didik
untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, teman,
atau melalui sumber yang lain.
3. Mengajukan
dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat
mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
4. Mengumpulkan
data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga pada
kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau yang paling tepat
sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
5. Merumuskan
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis,
sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
3.
Model
Discovery Learning
Langkah-langkah
1. Stimulation
(memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru memberikan stimulan, dapat berupa
bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema
yang akan dibahas.
2. Problem
Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan tersebut, peserta didik
diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada
kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari
informasi, dan merumuskan masalah.
3. Data
Collecting (mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta didik diberikan
pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk
menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi serta melatih ketelitian,
akurasi, dan kejujuran, dan mencari atau merumuskan berbagai alternatif
pemecahan masalah.
4. Data
Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan melatih peserta didik
untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk
diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih
keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
5. Verification
(memferifikasi). Tahapan ini mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebenaran
atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan, antara lain
bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau mencari sumber yang relevan baik dari
buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
6. Generalization
(menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta didik digiring untuk
menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan
yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi
peserta didik.
4.
Problem Based Learning
Langkah-langkah
Langkah-langkah
1. Mengorientasi
peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati
masalah yang menjadi objek pembelajaran.
2. Mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan agar
peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap
malasalah kajian.
3. Membimbing
penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan
percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau
menyelesaikan masalah yang dikaji.
4. Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari
percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
5. Analisis
dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban
terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
5.
Project Based Learning
Langkah-langkah
Langkah-langkah
1. Menyiapkan
pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta
didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang
ada.
2. Mendesain
perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada
disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
3. Menyusun
jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar
proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan
target.
4. Memonitor
kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi proyek yang
sedang dikerjakan.
5. Menguji
hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai
data lain dari berbagai sumber.
6. Mengevaluasi
kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai
acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata
pelajaran lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar